Informasi Ketenaga Kerjaan
{tab=Angkatan Kerja}
Seperti gambaran pada tahun-tahun sebelumnya, sebagian besar yang bekerja pada tahun 2012 berada disektor pertanian ,yaitu sebanyak 1.291.191 orang atau 61,61 persen dari total jumlah penduduk. Dalam kurung waktu antara tahun 2010-2012 presentase penduduk yang bekerja di sektor pertanian cenderung tidak mengalami perubahan yang berarti yakni dari 64,70 persen pada tahun 2010 dan 64.89% di tahun 2011 atau hanya terpaut 0,19%, sedangkan pada tahun 2012 dan 2013 juga relatif sama yakni pada 61,61% di tahun 2012 dan 61,04% di tahun 2013. Bisa dibaca bahwa trend pada kedua kelompok tahun tersebut mengalami sedikit penurunan sekitar 3%.
Besarnya penduduk yang bekerja di sector pertanian di karenakan oleh posisi sector pertanian di daerah pedeasaan sebagai “katub pengaman” masalah lapangan pekerjaan. Dengan rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan maka praktis setiap tambahan angkatan kerja baru “ terpaksa” bekerja di sector primer tersebut. Apabila secara temporer tersedia alternative lapangan kerja lain seperti menjadi buruh di sector konstruksi, industry maupun perdagangan maka tranformasi lapangan pekerja akan segera berlangsung secara “semu” dan pada gilirannya para pekerja tersebut kembali menggeluti sektor pertanian sebagai sektor asalnya, sebagaimana tabel berikut:
Jumlah dan Proporsi Tenaga Kerja Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2013
LAP. USAHA | 2010 | 2011 | 2012 | 2013 | ||||
JUMLAH | % | JUMLAH | % | JUMLAH | % | JUMLAH | % | |
Pertanian | ||||||||
Pertambangan | ||||||||
Industri | ||||||||
Listrik, Gas & Air | ||||||||
Konstruksi | ||||||||
Perdagangan | ||||||||
Komunikasi | ||||||||
Keuangan | ||||||||
Jasa-Jasa | ||||||||
Lainnya | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
JUMLAH | 2.061.229 | 100,00 | 2.096.259 | 100,00 | 804.492 | 100,00 | 2.104.507 | 100,00 |
Sumber data: BPS-NTT Dalam Angka 2014
Sementara itu, sektor lain yang penyerapan tenaga kerjanya relative tinggi adalah sektor jasa dan perdagangan. Tenaga kerja yang terserap oleh sektor jasa pada tahun 2010 mencapai 11,18% dan meningkat menjadi 12,89% pada tahun 2011. Pada tahun 2012 menurun menjadi12,61% dan pada tahun 2013 naik menjadi hanya 13,00%
Sektor perdagangan termasuk salah satu sektor yang temasuk cukup tinggi penyerapan tenaga kerjanya dimana pada tahun 2010 mengalami penurunan secara drastis yaitu 3,03% sedangkan pada tahun 2011 meningkat menjadi 7,03% dan naik lagi tahun 2012 menjadi 7,35% dan pada tahun 2013 meningkat lagi menjadi 7,87%.
Penyerapan tenaga kerja oleh sektor industri sebesar 6,89% pada tahun 2010 dan menurun lagi manjadi 5,95% pada tahun 2011, namun meningkat lagi menjadi 7,56% pada tahun 2012, sedangkan pada tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 7,17%.
{tab=Produktivitas Tenaga Kerja}
Produktivitas tenaga kerja di Provinsi Nusa Tenggara Timur menurut kabupaten/kota pada tahun 2012 terbesar dengan variasi yang cukup mencolok, yaitu berkisar dari produktivitas terendah di Kabupaten Sumba Barat Daya sebesar Rp.3.958.059/orang, hingga produktivitas tertinggi di Kota Kupang sebesar Rp. 14.800.239/orang.
Produkvitas tenaga kerja makro atas dasar harga berlaku tahun 2010 di Provinsi Nusa Tenggara Timur menurut Kabupaten/Kota, selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Produktivitas Tenaga Kerja Makro Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010 -2012 Di Provinsi Nusa Tenggara Timur menurut Kabupaten/Kota
NO | Kab/Kota | 2010 | 2011 | 2012 | Peringkat |
1 | Sumba Barat | 6 | |||
2 | Sumba Timur | 5 | |||
3 | Kupang | 2 | |||
4 | TTS | 10 | |||
5 | TTU | 18 | |||
6 | Belu | 11 | |||
7 | Alor | 16 | |||
8 | Lembata | 19 | |||
9 | Flores Timur | 7 | |||
10 | Sikka | 8 | |||
11 | Ende | 3 | |||
12 | Ngada | 4 | |||
13 | Manggarai | 17 | |||
14 | Rote Ndao | 12 | |||
15 | Manggarai Barat | 15 | |||
16 | Sumba Barat Daya | 21 | |||
17 | Sumba Tengah | 13 | |||
18 | Nagekeo | 9 | |||
19 | Manggarai Timur | 20 | |||
20 | Sabu Raijua | 14 | |||
21 | Kota Kupang | 1 | |||
NTT | 5.522.927 | 6.077.100 | 6.727.580 |
Sumber : BPS-NTT Dalam Angka 2013
Tabel di atas menunjukan bahwa secara umum pendapatan perkapita di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tahun 2012 menurut Kabupaten/Kota meningkat dengan variasi yang cukup mencolok, yaitu berkisar dari pendapatan terendah sebesar Rp 3.077.322,- di tahun 2010, hingga tertinggi sebesar Rp 14.800.239,- di tahun 2012. Pendapatan perkapita terendah terdapat di Kabupaten Sumba Barat Daya. Sementara pendapatan perkapita tertinggi terdapat di Kota Kupang, Kabupaten Ende, Kabupaten Sumba Timur dan Kabupaten Ngada.
{/tabs}
Sumber data: LKPJ Gubernur NTT Tahun 2014
Leave a Reply