Berita

Kupang, 2 Oktober 2025 – Gubernur Nusa Tenggara Timur, E. Melkiades Laka Lena, secara resmi membuka Rapat Koordinasi Bidang Komunikasi dan Informatika, Persandian dan Statistik Tahun 2025 yang berlangsung di Hotel Harper, Kupang.

Kegiatan diawali dengan laporan dari Ketua Panitia Rakor oleh Sekretaris Dinas Kominfo, Lusia F. Tiwe, ST., yang memaparkan undangan kegiatan dihadiri oleh unsur Sekretariat Daerah, Bapperida, para Kepala Dinas Kominfo se-NTT, dan Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi, Kepala Bidang layanan E-Gov, Kepala Bidang Infrastruktur TIK Dinas Kominfo se-NTT. Rakor ini menjadi momentum penting untuk memperkuat koordinasi antara Pemerintah Provinsi NTT dan Kabupaten/Kota dalam membangun Tata Kelola Pemerintahan Digital. Mengusung tema “Membangun Pemerintahan Digital untuk Meningkatkan Pelayanan Publik yang Transparan, Efisien, dan Profesional”, kegiatan ini diharapkan menghasilkan rekomendasi bersama yang menjadi pedoman implementasi transformasi digital hingga tahun 2029.

Selanjutnya, Gubernur NTT memberikan sambutannya dalam pembukaan kegiatan yang menegaskan bahwa akselerasi transformasi digital adalah tantangan sekaligus peluang besar bagi pemerintahan di era kontemporer. Transformasi digital, menurutnya, bukan hanya evolusi teknologi, melainkan revolusi fundamental yang mempengaruhi interaksi sosial, budaya, hingga perekonomian. 

Terdapat setidaknya empat persoalan struktural yang perlu diatasi secara sistematis. Pertama berkaitan dengan Kesenjangan Infrastruktur Digital yang masih terjadi di wilayah NTT, “Hingga kini masih terdapat sekitar 2.333 desa, termasuk di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), yang belum mendapatkan akses jaringan internet 4G secara memadai. Kesenjangan ini menciptakan apa yang disebut sebagai “jurang digital”, tuturnya. Kedua, Fragmentasi Aplikasi Layanan Publik yang belum terintegrasi sepenuhnya secara realitas meskipun dalam indeks SPBE Nasional Tahun 2024 menunjukkan peningkatan skor yang berpredikat baik. Ketiga, Keterbatasan Kapasitas SDM Aparatur khususnya dalam literasi dan keterampilan digital yang pada dasarnya segala bentuk kemajuan teknologi digital tidak akan berguna tanpa operator yang kompeten. Keempat, Ancaman Keamanan Siber yang semakin kompleks dan nyata berupa malware, ransomware, dan insiden kebocoran data, “Ancaman ini tidak hanya berpotensi melumpuhkan layanan publik, tetapi juga mengikis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah”, ujar Gubernur.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur juga memberikan apresiasi kepada Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi NTT sebagai penyelenggara kegiatan, serta mengajak seluruh peserta Rakor untuk memperkuat kolaborasi dalam mewujudkan NTT yang maju, sehat, cerdas, sejahtera, dan berkelanjutan.

“Kita berharap dari pertemuan ini bisa membuat rekomendasi, merumuskan langkah-langkah kongkret apa yang dapat kita kerjakan, jangan terlalu yang ideal-ideal nanti kita tidak bisa jangkau, kalaupun ada yang ideal itu kita berangkat dari langkah kongkret yang kita buat hari ini, dan dikerjakan hari ini. Misalnya, di Indonesia sekarang ini kita memiliki Satu Data Indonesia untuk membuat kebijakan berbasis bukti, optimalisasi pengaduan pelayanan publik nasional SP4N Lapor. Jangka panjang boleh tapi harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat kita saat ini”, tegas beliau.

Gubernur membuka dengan resmi Rakor Kominfo Urusan Komunikasi dan Informatika, Persandian dan Statistik Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2025,  dengan optimisme, kerja keras, dan sinergitas yang terjalin erat, Indonesia dapat mengatasi berbagai tantangan yang ada, menjadikan transformasi digital sebagai akselerator utama untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik dan mencapai visi besar Indonesia Emas 2045 melalui terwujudnya NTT yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera, dan Berkelanjutan. “Mari perkuat kolaborasi untuk mewujudkan NTT Digital yang berkualitas, Ayo Bangun NTT, Ayo Bangun Indonesia!”, pungkasnya. 

Penulis               : Evi Cristiana

Foto                    : Mardika Bnani

Penyunting      : Ita Kana