Blog Single
Berita - Pariwisata

Kota Ende, Kota Lahirnya Pancasila

Paul J. Andjelicus

Perencana Ahli Muda Dinas Parekraf Provinsi NTT

Anggota IAI Provinsi NTT

 

 

    Puncak Peringatan Hari Lahirnya Pancasila 01 Juni 2022 begitu istimewa karena untuk pertama kalinya dilaksanakan di kota Ende dan langsung dihadiri Presiden Jokowi. Jokowi menjadi Presiden RI kedua yang berkunjung ke Ende setelah sang proklamator dan Presiden RI pertama Ir. Sukarno (Bung Karno). Kota Ende telah menjadi bagian penting perjalanan hidup sang proklamator karena menjadi tempat pembuangan / pengasingan beliau oleh Belanda mulai dari 14 Januari 1934 sampai 18 Oktober 1938.

 

    Selama masa pengasingan inilah, sang proklamator merenungkan butir-butir nilai Pancasila yang kemudian disampaikan konsep tersebut pada saat sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) tanggal 01 Juni 1945. Proses merenung itu terjadi di bawah pohon Sukun yang sekarang menjadi Taman Renungan Bung Karno.  Tahun 1951, sang proklamator kembali berkunjung ke Ende sebagai Presiden RI pertama dan mengusulkan rumah pengasingan yang ditempati tersebut menjadi museum dan pada kunjungan keduanya tahun 1954, beliau meresmikan Museum Rumah Pengasingan Bung Karno yang terletak di Jalan Perwira, Ende.

 

   Berbagai pihak menyebut kota Ende layak disebut dan dibranding sebagai Kota Pancasila atau Kota Lahirnya Pancasila. Beberapa alasan yang dapat disampaikan antara lain Ende menjadi tempat pengasingan sang prokamator dan pada saat itulah digali nilai-nilai Pancasila melalui sebuah proses perenungan. Tapak – tapak sejarah sudah dibangun. Rumah pengasingan menjadi museum dan lokasi perenungan menjadi Taman Renungan Bung Karno. Kemudian tahun ini, Ende menjadi lokasi peringatan Hari Kelahiran Pancasila dan langsung dipimpin Presiden Jokowi di Lapangan Pancasila Ende yang berdekatan dengan Taman Renungan.

 

  Dengan adanya berbagai situs sejarah lahirnya Pancasila di Ende, tentu menjadi potensi besar bagi  kota Ende untuk dibranding  sebagai Kota Lahirnya  Pancasila. Tapak sejarah yang ada dipadu dengan  potensi daya tarik wisata kota lainnya yang ada menjadi daya tarik wisata tersendiri.  Menurut Bupati Ende, Kota Ende akan dijadikan kota wisata atau  kota pariwisata. Untuk maksud tersebut telah dibangun berbagai infrastruktur kota sedangkan dari aspek non fisik dilakukan dengan  menggali peristiwa historis yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari pertumbuhan dan sejarah kota Ende. Proses lahirnya Pancasila dapat menjadi branding kota Ende yang kuat, Ende Kota Lahirnya Pancasila

 

   Kota wisata adalah kota yang memang direncanakan dan dibangun untuk pariwisata dan wisatawan, mengandalkan pariwisata sebagai sektor utama penggerak perekonomian kota. Pariwisata perkotaan didorong untuk menjadi sumber utama sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota. Wisata kota adalah suatu kegiatan untuk menarik wisatawan domestik/nusantara (wisnus) atau wisatawan mancanegera (wisman) dengan menyediakan akomodasi dan program kunjungan ke tempat yang menjadi daya tarik kota tersebut (Inskeep,1991).  

 

   Daya tarik wisata kota Ende yang ditawarkan cukup banyak dengan kekuatan pada tapak sejarah lahirnya Panciasila. Museum Rumah Pengasingan Bung Karno, Taman Renungan Bung Karno, Lapangan Pancasila tempat upacara 1 Juni 2022. Daya Tarik wisata lainnya adalah Kawasan Simpang Lima dan Monumen Pancasila sebagai ikon kota. Pantai Ria yang berdekatan dengan Taman Renungan menjadi salah satu destinasi unggulan warga kota Ende. Kawasan Wisata Alam Gunung Meja sudah ditata dengan pembangunan sejumlah fasilitas untuk kegiatan trecking sampai ke puncak gunung.  Kehadiran museum bahari dan museum tenun ikat semakin menambah daya tarik wisata kota.

 

   Beberapa destinasi wisata yang ada di luar kota Ende juga tidak kalah menariknya.  Kombinasi obyek wisata alam dan budaya menjadi kekuatan. Danau Tiga Warna Kelimutu di Kawasan Taman Nasional Kelimutu menjadi ikon destinasi wisata Kabupaten Ende.  Obyek wisata lainnya adalah  kolam air panas Detusoko, Pantai  Batu Hijau Penggajawa dan ada  Kampung Adat Wologai, sebuah kampung  adat yang telah berusia 800 tahun. Yang terbaru adalah kawasan wisata paralayang di Bukit Kezimara Kampung Kolibari. Dari bukit dengan ketinggian 235 mdpl ini dapat terlihat view keindahan kota Ende. 

 

   Pada penyelenggaraan Hari Lahirnya Pancasila 1 Juni 2022 lalu telah dilakukan kegiatan Parade Kebangsaan  dengan multi event seperti pertunjukan musik dan pameran. Parade Kebangsaan ini menjadi salah satu daya tarik wisata baru sehingga  perlu dipertahankan dan dikembangkan dengan variasi aneka kegiatan yang dapat  menarik minat  pengunjung untuk berkunjung ke kota Ende dan menikmati  destinasi wisata yang ada di Kabupaten Ende.

 

   Pengalaman kota-kota besar dunia yang menjadi target kunjungan wisatawan dan wisatawan berminat mengunjungi kota tersebut karena beberapa faktor seperti daya tarik obyek wisata kota yang beragam, aksesibilitas yang mudah dengan beragam  moda transportasi yang dapat menjangkau ke seluruh  obyek wisata kota, mempuinyai fasilitas MICE (meeting,incentive, convention and exhibition) dengan dukungan akomodasi serta akses informasi wisata secara digital untuk  memudahkan para calon wisatawan merencanakan kunjungan wisatanya.

 

   Disamping memiliki daya tarik obyek wisata kota yang lengkap, beragam, unik dan khas, sebuah kota dapat menjadi kota wisata jika beberapa aspek lain dapat dipenuhi seperti menyediakan rasa aman, nyaman dan tentram kepada pengunjung melalui keramahan warga kota terhadap pengunjung. Kemudian mengutamakan kebersihan, kesehatan dan keindahan serta keberlanjutan kota.  Adanya informasi pariwisata dan telekomunikasi  yang baik termasuk akses internet serta  adanya berbagai inovasi produk ekonomi kreatif dan festival kota yang menarik.

 

   Kekuatan Kota Ende terletak pada sejarah lahirnya Pancasila. Rencana untuk mengembangkan pariwisata kota Ende dengan kekuatan untuk menapaki dan memperjelas tapak jejak sejarah, menggali dan menghidupi kembali peristiwa sejarah lahirnya Pancasila oleh Bung Karno perlu diapresiasi. Parade kebangsaan merupakan salah upaya untuk menghidupkan event kota dan menghidupkan sejarah kelahiran Pancasila.


   Beberapa hal yang perlu dilakukan selanjutnya adalah penyiapan infrastruktur kota seperti akomodasi, amenitas, sarana transportasi. Masalah kota Ende yang perlu ditangani serius adalah masalah sampah dan drainase kota.  Penyiapan festival berkala yang terjadwal khususnya Parade Kebangsaan perlu  didukung  dan dikolabaorasi penataan atraksi baik alam dan buatan di daerah kawasan pinggiran kota atau perdesaan terdekat dengan kota. Pengembangan kampung – kampung dalam kota, kawasan permukiman etnik, kawasan kota lama atau kampung adat dalam kota  dapat menjadi salah satu potensi daya wisata kota Ende. 




Dokumentasi : Taman Renungan Bung Karno,Ende./ Kompas.com

 

Anda Suka Berita Ini ?