Kardinal Suharyo, Pesparani II Usung Semangat Sumpah Pemuda
“Saya beragama Islam, tetapi saya tertarik menyaksikan
Pesparani ini. Saya ingin melihat langsung dan mengenal umat Katolik dari
seluruh Indonesia, lebih khusus mau berfoto dengan Mgr. Ignatius Kardinal
Suharyo,” cerita Siti Halima seorang penonton yang ikut memadati halaman
Stadion Oepoi untuk menyaksikan pembukaan Expo Nusantara, Kamis, (27/10/2022).
Perempuan 31
tahun dari Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang ini mengatakan
di NTT, masyarakatnya sudah terbiasa dengan toleransi. Maka ketika gawai akbar
di Kota Kupang, dirinya berharap semua orang yang datang dari berbagai daerah
bisa menganggap Kota Kupang sebagai rumah yang penuh damai.
“Mari dan
nikmati Kota Kupang, rumah bagi sejuta umat, tempat teraman bercerita soal
toleransi,” ujarnya.
Sedikitnya
lebih dari 400 orang memadati halaman Stadion Oepoi untuk menyaksikan pembukaan
Expo Nusantara. Di tengah keramaian, tidak saja umat Katolik tetapi nampak umat
dari berbagai kalangan iman.
“Ada pesan
toleransi yang kuat dalam kegiatan hari ini. Para pengisi acara adalah ibu-ibu
muslim dan penari sekar jagad para pemudi Hindu. Termasuk Ketua Umum Pesparani
II ini adalah seorang Muslim sekaligus Wakil Ketua MUI NTT, KH Jamaludin Ahmad,
serta panitia lokal yang berasal dari agama lain,” ujar Uskup Agung Jakarta,
Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo.
Uskup Agung
Jakarta sekaligus Ketua Konferensi Waligereja Indonesia ini menambahkan
perayaan Pesparani Nasional II ini diadakan bersamaan dengan perayaan Sumpah
Pemuda 28 Oktober.
“Ada makna
persatuan dan semangat persaudaraan yang mau disampaikan. Bila berkaca pada
sejarah maka umat Katolik sadar bahwa Pesparani adalah peristiwa rohani dan
peristiwa kebersamaan. Perayaan untuk Tuhan dan Tanah Air,” jelasnya.
Ia memberi contoh ikon toleransi Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta yang dihubungkan dengan terowongan silaturahmi. Karena itu, dirinya berharap Pesparani Nasional II ini tidak lagi bersifat kedaerahan tetapi menjadi satu kesatuan yang kuat yang membawa nama Gereja dan Bangsa.
Sumber Berita : Sekertariat Media Center Pesparani II NTT