Kirab Budaya NTT Bagaya: Warnawarni Tradisi dan Ekonomi Kreatif di Jalan Kupang
KUPANG β Ratusan peserta kirab budaya memadati ruas jalan
Kota Kupang, Rabu sore, 13 Agustus 2025. Bertema βNTT Bagaya: Merayakan
Warisan, Menyongsong Masa Depanβ, acara ini menjadi bagian dari rangkaian
Pameran Pembangunan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) 2025, sekaligus
memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.
Kirab dimulai pukul 13.00 WITA di Jalan El Tari depan Rumah Jabatan Gubernur NTT. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT selaku ketua panitia membuka rangkaian kegiatan dengan laporan dan sambutan awal. Tak lama kemudian, Gubernur Provinsi NTT Emanuel Melkiades Laka Lena dan Wakil Gubernur Provinsi NTT Johanis Asadoma tiba di lokasi, disambut hangat oleh tarian Bidu dari Kabupaten Malaka. Turut hadir Ketua DPRD Provinsi NTT Emilia Julia Nomleni dan Wakil Ketua III DPRD Provinsi NTT Kristen Samiyati Pati, beberapa anggota DPRD, Wakil Wali Kota Kupang Ibu Serena C. Francis, Forkopimda, pimpinan perangkat daerah, staf ahli gubernur, dan tamu undangan lainnya. Gubernur Provinsi NTT resmi membuka acara dengan membunyikan gong, diikuti pejabat lainnya.
Dalam pidatonya, Gubernur NTT menegaskan makna kirab ini bagi
kebudayaan dan ekonomi daerah. βKemerdekaan ini adalah kerja dan menjadi bagian
perjuangan seluruh rakyat Nusa Tenggara Timur, dan dari berbagai kalangan adat
budaya se-Indonesia dan NTT. Kirab budaya ini juga ingin menegaskan peran
kelompok adat budaya untuk diberikan kesempatan pada hari kemerdekaan ini, yang
juga bisa memberikan manfaat secara ekonomi bagi kita semua. Banyak ekosistem,
banyak rantai ekonomi yang bergerak karena kirab budaya ini, menggerakkan
ekonomi kreatif dan industri di Kota Kupang. Memasuki tahun yang ke-80 ini,
kita ingin menegaskan NTT sebagai provinsi yang paling selatan di Republik
Indonesia, memberikan kontribusi yang besar bukan hanya pada masa lalu, tapi
juga masa kini. Untuk itu saya ingin menegaskan bahwa Melki-Jhony (Gubernur dan
Wakil Gubernur Provinsi NTT) dan seluruh jajaran akan memastikan kebudayaan
menjadi bagian dari pembangunan NTT ke depan, dan mengajak untuk bersama-sama
merayakan kekayaan budaya kita melalui acara hari ini, dan semoga melalui kirab
budaya ini kita mendapatkan dampak positif,β kata Gubernur.
Dengan rute sepanjang kurang lebih 4 kilometer, arak-arakan
bergerak dari Rumah Jabatan Gubernur menuju Gereja Katedral Kristus Raja di
Bonipoi, Kupang. Sepanjang perjalanan, peserta menampilkan pertunjukan di tiga
titik: halaman Rumah Jabatan Gubernur, Gereja Koanonia, dan kantor Otoritas Jasa
Keuangan Provinsi NTT.
Sebanyak 80 kelompok ikut serta, menampilkan ragam busana,
musik, dan tarian tradisional dari berbagai daerah di NTT. βIni bukan sekadar
parade, tetapi perayaan identitas kolektif,β ujar salah satu panitia.
Kirab budaya ini menjadi sorotan publik di tengah semangat peringatan kemerdekaan. Selain memperlihatkan kekayaan warisan seni-budaya, acara ini juga membawa pesan untuk menyongsong masa depan NTT dengan kebanggaan terhadap akar tradisi, sambil mendorong perputaran ekonomi kreatif di Kota Kupang.
Penulis : Fachri Irgiana Nurhakim (Pranata Humas Ahli
Pertama)
Editor : Sonya Tuda (Kasubag Kepegawaian)