Hari Terakhir Rakor Komunikasi dan Informasi, Persandian, dan Statistik NTT 2025: Perkuat Transformasi Digital
Kupang, 3/10/2025 – Memasuki hari terakhir Rapat Koordinasi Urusan Komunikasi dan Informatika, Persandian, dan Statistik Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur, agenda pembahasan diawali dengan materi mengenai transformasi digital pemerintahan. Sesi ini menghadirkan Asisten Deputi Koordinasi Penerapan Transformasi Digital Pemerintah dari Kementerian PANRB RI, Mohammad Averrouce, yang menekankan percepatan digitalisasi layanan publik sebagai arah kebijakan nasional dalam RPJMN 2025–2029.
Dalam
paparannya, Averrouce menegaskan bahwa transformasi digital merupakan perubahan
tata kelola pemerintahan secara holistik atau menyeluruh. “Transformasi Digital
Pemerintah bukan tentang teknologi semata, melainkan transformasi menyeluruh
untuk menghasilkan pelayanan optimal,” jelasnya.
Ia
juga menggarisbawahi arahan Presiden RI melalui Asta Cita yang
menekankan pentingnya layanan publik berbasis teknologi yang transparan,
inklusif, dan efisien. Program prioritas yang ditekankan meliputi penyediaan
layanan publik digital di sektor strategis seperti pendidikan, kesehatan, dan
perizinan usaha. Layanan ini dirancang agar “cepat, tepat, dan terjangkau,”
serta mampu menjawab kebutuhan masyarakat dengan lebih responsif.
Selain
itu, dokumen pembinaan yang disampaikan juga menekankan pentingnya penguatan
kapasitas ASN agar mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Peningkatan
budaya dan kompetensi digital ASN dipandang sebagai kunci untuk mewujudkan
pemerintahan yang inovatif dan humanis dalam menghadapi era digital.
Sejalan
dengan itu, capaian indeks administrasi publik Indonesia di ASEAN mencerminkan
bahwa tata kelola administrasi publik nasional telah memiliki fondasi yang
cukup kuat dan mampu bersaing di tingkat global. Berdasarkan publikasi Blavantik
Index of Public Administration (BIPA) 2024, Indonesia memperoleh skor
sekitar 0,61 dari skala 0,00–1,00, dengan rincian peringkat pada empat domain
utama, yaitu Strategi dan Kepemimpinan (36), Kebijakan Publik (36), Pelayanan
Publik (54), serta Sumber Daya Manusia (38). Adapun Indeks SPBE Nasional Tahun
2024 berada pada angka 3,12 dengan kategori “baik.”
Meski
demikian, pemerintah menilai masih diperlukan penguatan budaya kerja serta
peningkatan profesionalisme ASN agar pelayanan publik semakin optimal. Upaya
ini juga harus memperhatikan isu-isu strategis global menuju Megatren Dunia 2045, meliputi dinamika demografi global, urbanisasi, peranan emerging
economies, perdagangan internasional, keuangan internasional, pertumbuhan
kelas menengah, persaingan sumber daya alam, perkembangan teknologi, perubahan
iklim, serta pergeseran geopolitik.
Dengan
adanya sosialisasi ini, pemerintah daerah Provinsi, Kabupaten/Kota NTT
diharapkan dapat mempercepat integrasi layanan digital, meningkatkan
efektivitas tata kelola, serta memperkuat kepercayaan publik melalui layanan
yang transparan, efisien, dan inklusif.
Penulis
: Evi Cristiana & Mardika Bnani
Foto
: Mardika Bnani
Penyunting
: Ita Kana