Berita - Umum

Pertemuan dalam rangka kerja sama Pencegahan Penyakit PMK dan LSD serta Pembebasan AI dan Brucellosis

Pemerintah Provinsi NTT yang diwakili oleh Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT, Johanna E.Lisapaly, SH, M.Si, pada akhir bulan Nopember 2022 menerima kunjungan dari Delegasi Republik Demokratik Timor leste  yang dipimpin oleh Drh. Domingos Gusmao, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, disampingi Drh. Joanita Bendita da Costa Jong, Direktur Nasional Kesehatan Hewan RDTL, Carlos Antunes Amaral Direktur Nasional Peternakan, Venacio Oliveira Direktur Nasional Karantina dan Biosekuriti, Frumencio Costa Araujo de Jesus, Penasehat Mentri Pertanian dan Perikanan, Fransisco Gusmao, Kepala Kabinet Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Pertemuan  yang dilaksanakan di Aula Kantor Dinas Peternakan Provinsi NTT, membahas penanganan penyakit hewan diantara kedua pemerintah, diantaranya penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Lumpy Skin Disesase (LSD), Avian Influenza (AI) dan Brucellosis..

Data menunjukan bahwa Penyakit Mulut dan Kuku telah mewabah di sebagian besar Provinsi penghasil Ternak Bersar (Sapi, Kerbau dan Kuda).namun Nusa Tenggara Timur merupakan Provinsi yang belum/tidak terkena penyakit tersebut. Langkah-langkah strategis  telah dilakukan oleh pemerintah NTT untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut. Mulai dari pembentukan Tim Koordinasi lintas sektoral lewat regulasi yang diterbitkan , sampai dengan sosialisasi  yang intensif kepada masyarakat dalam rangka pencegahan penyakit Mulut dan Kuku dan Penyakit LSD (Lumpy Skin Disease) serta upaya pembebasan  penyakit IA dan Brucellosis.

Lebih lanjut pertemuan itu membahas tentang beberapa hal

      PMK  dan  LSD   :  Tahun  2022- 2026  AIHSP  (Australia- Indonesia  Health Security  Partnership)  akan hadir  di  NTT untuk  mendukung  NTT  dalam  menjaga  NTT tetap bebas  PMK dan LSD.  Bersama  Timor Leste  bisa  dilakukan  joint surveillance.

      Tahun 2022  BBVET Denpasar  telah menguji 6.600 sampel (300  x 22 Kab) serum sapi  dengan ELISA NSP  :  Semua  Negatif  dan  330 sampel Probang/ swab (15 x 22 Kab)  diuji  PCR : Semua  Negatif

      Avian  Influenza  dan  Brucellosis  :  bisa  dilakukan juga joint  surveillance melibatkan  Pemprov  NTT,  BBVET Denpasar  dan Pemerintah   RDTL.

Serta dalam menghadapi Zona Perdagangan Bebas, maka

      Komoditi  ternak  dan produk ternak apa  saja  yang dibutuhkan oleh  Timor  Leste  dan bisa  di supply oleh  NTT

      NTT  siap  menjadi pemasok  DOC,  Telur  ayam  ras  segar Telur  Puyuh dan  Daging  unggas  untuk Timor Leste

      Perlu  ada  MoU terkait  persyaratan  teknis apa  saja  yang  disyaratkan oleh  Timor Leste terhadap  pelaku usaha  NTT  yang akan memasukan  hewan dan produk asal hewan ke TL

      Ternak  dan Produk ternak  apa  saja  yang  bisa masuk  dalam  skema perdagangan  bebas NTT -  TL  .

Anda Suka Berita Ini ?