RAKORTEK TPID TAHUN 2023
Bertempat
di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tim Pengendalian
Inflasi Daerah (TPID) mengadakan Rapat
Teknis TPID Provinsi Nusa Tenggara Timur,
Kamis (16/3) bersama Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan RI, Prof.E. Rizal
Jamal dan dua stafnya yaitu Luthfi Nugroho dan Syahid Izzulhaq.
Rakortek diselenggarakan dalam rangka mengantisipasi ketersediaan,lonjakan,harga dan penyimbunan kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah Tahun 2023 dan mendalami gejolak harga beras di provinsi NTT.
“Presiden
Joko Widodo memberi perhatian yang khusus kepada NTT dalam menyikapi persoalan
yang saat ini sedang terjadi, sehingga beliau mengutus kami untuk hadir disini,
Ada dua hal/isu yang mau didiskusikan saat ini yaitu info terkait ketersediaan beras dan kedua gambaran alokasi
beras serya distribusi dan bagaimana mekanismenya”, kata Prof. Rizal.
Kegiatan
dimoderasi oleh Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda
Provinsi NTT, Perangkat Daerah dan stake holder terkait diberikan kesempatan
untuk menyampaikan informasi dan data terkait isue yang dibahas. Penyampaian awal oleh Kepala Dinas
Pertanian mempresentasikan
datanya,antara lain hasil produksi beras,luas lahan/tanah masalah pembatasan
jenis pupuk, ,pemanfaatan air dari bendungan seperti yang ada di
Sikka,Kabupaten Kupang dan TTS,adanya praktek ijon serta Kerjasama antara Bank
dan Petani. Setelah itu dilanjutkan
dengan presentasi Bulog NTT yang menyampaikan data kebutuhan beras serta
distribusimya selanjutnya Dinas Perindag
Provinsi NTT yang melaporkan hasil monitoring di lapangan, kemudian dilanjutkan
oleh Sosial Provinsi NTT,BPS Provinsi NTT, dan terkahir oleh PT. Flobamora yang
melaporkan kegiatan penyediaan beras untuk ASN Pem Prov, Pemaparan dari PD dan
Pihak terkait langsung ditanggapi langsung oleh Prof.Rizal dan dua staf
teknisnya. Dalam kesempatan ini staf ahli Gubernur NTT Dr.Drs.Jelamu Ardu
Marius,M.Si menyampaikan bahwa untuk NTT
mohon mendapat perlakuan yang berbeda atau khusus seperti soal jumlah kuota
pupuk harus ditambahkan, jalur Tol laut yang ada agar di persingkat jalurnya
langsung seperti Ende ke Kupang tidak perlu memutar, serta bagaimana
meningkatkan kualitas beras agar sesuai standar Bulog sehingga produksi petani
dapat dibeli oleh Bulog.
Mengakhiri
kegiatan ini Prof. Rizal sangat berterima kasih atas diskusi yang komprehensif dan
banyak masukkan yang akan menjadi bahan pembahasan di tingkat pusat.
Penulis : Ita Kana (Pranata Humas Ahli Muda)
Editor
: Silvy C. Francis (Kabid PIKP)